Penandatanganan Kontrak Kegiatan Tahun Anggaran 2016 Kementerian PUPR
Sebagai
tahun percepatan kerja, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)
menyelenggarakan “Peluncuran Penandatanganan Kontrak Kegiatan Tahun Anggaran
2016”, pada hari Rabu 6 Januari 2016 di Ruang Pendopo Kementerian PUPR,
Jakarta. Acara tersebut dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo, Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menko Perekonomian
Darmin Nasution, Jaksa Agung M. Prasetyo, Kepala Bappenas Sofyan Djalil, dan
para pejabat Kementerian PUPR.
“Kalau
hari ini sudah ditandatangani, besok harus sudah bekerja. Pola baru ini yang
saya dorong dan tekankan kepada seluruh kementerian. Saya berbahagia sekali di
Kementerian PU hari ini sudah memulai, seperti yang 4-5 bulan lalu saya
sampaikan, kontrak-kontrak harus dimulai diawal bulan Januari dan pekerjaan
juga dimulai diawal Januari” kata Presiden Joko Widodo dalam sambutannya.
Acara
penandatanganan kontrak dilakukan di 5 lokasi secara bersamaan yakni Medan,
Banjarmasin, Surabaya, Manado, dan Jayapura. Presiden Republik Indonesia Joko
Widodo dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Basuki Hadimuljono menyaksikan
acara tersebut melalui video conference dari Ruang Pendopo
Kementerian PUPR, Jakarta.
Pada
masing-masing lokasi akan ditandatangani sebanyak 10 paket yang terdiri dari
paket kontraktual baik pekerjaan fisik maupun jasa konsultansi di bidang jalan
dan jembatan, sumber daya air, infrastruktur permukiman, dan penyediaan
perumahan.
Presiden
Joko Widodo juga menyampaikan agar pembangunan infrastruktur PUPR dapat banyak
menyerap tenaga kerja tanpa melupakan penggunaan teknologi dan alat berat,
dilakukan oleh kontraktor lokal, dan mengutamakan penggunaan produk dalam
negeri.
Sementara
itu Menteri Basuki menyampaikan penyerapan anggaran di Bulan Januari
ditargetkan sebesar 5-6 persen. “Acara ini bukan seremonial, namun semata-mata
laporan Kementerian PUPR kepada masyarakat bahwa kita siap bekerja awal Januari
2016. Biasanya penyerapan anggaran pada Bulan Mei-Juni sebesar 6%, kita akan
tarik menjadi Bulan Januari sehingga penyerapan anggaran lebih baik”, jelas
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Total
paket yang ditandatangani hari ini sebanyak 644 paket dengan nilai kontrak
sebesar Rp. 8,81 Triliun. Dari 644 paket, sebanyak 597 paket merupakan paket
kecil dibawah Rp 50 miliar yang diharapkan menjadi penggerak ekonomi di
daerah-daerah, sementara sisanya 47 paket adalah paket besar diatas Rp 50
miliar. Nilai kontrak tersebut merupakan 10.84 % dari total belanja modal
Kementerian PUPR Tahun 2016.
Paket
kontrak tersebut antara lain:
1.
Bidang SDA sebanyak 191 paket
senilai Rp. 811,41 Miliar untuk mendukung ketahanan pangan, antara lain
Pembangunan Jaringan DI Kelarik Kab. Natuna, Lanjutan Pembangunan Sistem Air
Baku (SPAM Regional) Kota dan Kab. Sorong, dan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI
Batang Anai I (6.764 Ha) Kab. Padang Pariaman (Lanjutan).
2.
Bidang Jalan dan Jembatan sebanyak
436 Paket senilai Rp. 7,93 Triliun, antara lain pembangunan dan preservasi
jalan nasional di kawasan perbatasan dan jalan trans Papua.
3.
Bidang Infrastruktur Permukiman
sebanyak 11 Paket senilai Rp. 68,87 Miliar, antara lain Pengembangan SPAM IKK
Jatinangor (ITB) Tahap 2, SPAM Kawasan Perkotaan Terfasilitasi Gunung Seriang
di Kab. Bulungan, dan SPAM Kawasan Perkotaan Terfasilitasi Mentarang Kab.
Malinau.
4.
Bidang Penyediaan Perumahan sebanyak
6 Paket senilai Rp. 4,8 Miliar, antara lain Penyusunan Manajemen Mutu SDM
Ditjen Penyediaan Perumahan, Penyusunan Evaluasi Pelaksanaan SOP di Lingkungan
Ditjen Penyediaan Perumahan, Pengembangan SIMKA Ditjen Penyediaan Perumahan.
Dalam
upaya percepatan pembangunan infrastruktur PUPR, Tahun 2016 Kementerian PUPR
yang memiliki 10.752 paket kontrak dengan nilai Rp 73,41 Triliun, telah
melaksanakan pelelangan dini sejak Bulan Agustus hingga Desember 2015 sebanyak
5.344 paket, dengan nilai Rp. 42,74 Triliun. Kegiatan lelang dini dan
penandatanganan kontrak di awal tahun 2016 bertujuan agar pekerjaan dapat
dilakukan selama satu tahun penuh sehingga infrastruktur yang dibangun lebih
cepat selesai dan dapat segera dimanfaatkan masyarakat.
Selama
ini, pelelangan pekerjaan kontraktual baru dilakukan pada awal tahun anggaran
berjalan, prosesnya membutuhkan waktu hingga 4 bulan, sehingga tanda tangan
kontrak dan pekerjaan dilapangan baru dimulai mendekati tengah tahun.
Disamping
menyaksikan penandatanganan kontrak, Presiden RI Bapak Joko Widodo dan Menteri
PUPR Bapak Basuki Hadimuljono juga melakukan video conference dengan
pelaksana kegiatan pembangunan Jalan Tol Pejagan-Pemalang, Jawa Tengah dan pembangunan
Jembatan Pulau Balang, Kalimantan Timur untuk mengetahui perkembangunan kedua
proyek strategis tersebut.
Sesuai
dengan UU No. 14 Tahun 2015 tentang APBN 2016, Kementerian PUPR mendapatkan
alokasi anggaran sebesar Rp. 104,08 Triliun dengan rincian:
1.
Belanja Modal sebesar Rp. 81,24
Triliun (78,05%),
2.
Belanja Barang sebesar Rp. 20,48
Triliun (19,68%),
3.
Belanja Pegawai sebesar Rp. 2,36
Triliun (2,27%).
Kegiatan
pembangunan infrastruktur PUPR bertujuan untuk mendukung agenda Nawacita
Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla diantaranya membangun Indonesia dari
pinggiran, mewujudkan kemandirian ekonomi dan meningkatkan produktifitas rakyat
dan daya saing.
sumber : http://pu.go.id/berita/10856/Penandatanganan-Kontrak-Kegiatan-Tahun-Anggaran-2016-Kementerian-PUPR